Selamat Datang di Galeri Materi

Berpacu mencari ilmu.

Gudang Materi Belajar

Menyajikan Berbagai Media dan Materi Pembelajaran.

Semua Pasti Ada

Jelajahi dunia dengan materi pembelajaran

QR JADWAL

HITUNG BERAT BADAN IDEAL BMI TUBUH

Kalkulator BMI dengan Daftar

Kalkulator BMI

Hitung Berat Badan Ideal dan Simpan dalam Daftar

Hitung BMI Anda

Daftar BMI

Belum ada data BMI. Mulai hitung BMI pertama Anda!

Kategori BMI

Kurus
BMI < 18.5
Normal
BMI 18.5 - 24.9
Gemuk
BMI 25 - 29.9
Obesitas
BMI ≥ 30

MENGHITUNG JUMLAH KARAKTER VOCAL DI SEBUAH KALIMAT

Penghitung Huruf Vokal

🔤 Penghitung Huruf Vokal

Masukkan teks untuk menghitung jumlah huruf vokal A, I, U, E, O

Total karakter: 0

📊 Hasil Perhitungan

0
A
0
I
0
U
0
E
0
O
0
Total Huruf Vokal
0% dari total karakter

SPINNER PEMILIH NAMA

Spinner Nama

🎡 Spinner Nama

Putar roda untuk memilih nama secara acak

Total nama: 0

📊 Statistik:

Total putaran: 0
Nama terpilih: 0
Nama tersisa: 0
🎡

Siap untuk Memutar?

Masukkan minimal 2 nama untuk mulai menggunakan spinner

PENGACAK KELOMPOK

Pengacak Kelompok

🎲 Pengacak Kelompok

Bagi anggota menjadi kelompok secara acak dengan mudah

Total anggota: 0
🎯

Siap untuk Mengacak Kelompok?

Masukkan daftar anggota dan atur jumlah kelompok, lalu klik "Acak Kelompok"

SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA (BAB 4)


Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia

Masuknya Islam ke Indonesia dimulai sekitar abad ke-13 M, terutama melalui jalur perdagangan internasional. Para pedagang dari Gujarat (India), Persia, dan Arab membawa ajaran Islam sambil berdagang rempah-rempah. Penyebaran Islam berlangsung damai, lewat perdagangan, perkawinan, dakwah, dan pendidikan.

Beberapa kerajaan Islam penting yang pernah berdiri di Indonesia antara lain:


1. Kerajaan Samudera Pasai (Abad ke-13, Aceh)

  • Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.

  • Raja pertama: Sultan Malik al-Saleh.

  • Menjadi pusat perdagangan dan dakwah Islam di Asia Tenggara.

  • Mata uang koin emas: disebut dirham bertuliskan Arab.


2. Kesultanan Malaka (berdampak di wilayah Nusantara)

  • Meski berada di Malaysia, Malaka berperan penting dalam penyebaran Islam ke Sumatera dan Jawa.

  • Pusat perdagangan penting di Selat Malaka.


3. Kerajaan Demak (Abad ke-15–16, Jawa Tengah)

  • Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

  • Didirikan oleh Raden Patah.

  • Wali Songo berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa.

  • Pernah dipimpin oleh Sultan Trenggana, yang memperluas wilayah Islam ke Jawa Timur.


4. Kerajaan Aceh Darussalam (Abad ke-16–17, Aceh)

  • Didirikan oleh Ali Mughayat Syah.

  • Masa kejayaan di bawah Sultan Iskandar Muda.

  • Mempunyai armada laut yang kuat, dan menjadi pusat ilmu Islam.

  • Saingan utama Portugis di Selat Malaka.


5. Kesultanan Banten (Abad ke-16–19, Jawa Barat)

  • Didirikan oleh Sunan Gunung Jati dan anaknya Maulana Hasanuddin.

  • Menjadi pelabuhan penting dan pusat perdagangan lada.

  • Hubungan dagang dengan bangsa Eropa dan Asia.


6. Kesultanan Cirebon (Jawa Barat)

  • Didirikan oleh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

  • Berperan sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat.


7. Kesultanan Mataram Islam (Abad ke-17, Jawa Tengah)

  • Berdiri setelah keruntuhan Demak.

  • Raja terkenal: Sultan Agung, yang menyerang Batavia (VOC).

  • Perpaduan antara budaya Islam dan Jawa sangat kuat.


8. Kesultanan Ternate dan Tidore (Maluku)

  • Kerajaan Islam di Kepulauan Maluku, pusat perdagangan rempah.

  • Ternate dipimpin oleh Sultan Baabullah, musuh kuat Portugis.

  • Tidore bersaing sekaligus bersekutu dengan Ternate dalam perdagangan dan politik.


SEJARAH KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA (BAB 3)


Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia Awal mula: Melalui jalur perdagangan internasional antara India, Tiongkok, dan Asia Tenggara.


Teori penyebaran:

Teori Brahmana: Agama dibawa oleh kaum brahmana India.

Teori Ksatria: Dibawa oleh prajurit India yang melarikan diri ke Asia Tenggara.

Teori Waisya: Dibawa oleh pedagang India.

Teori Arus Balik: Penduduk Indonesia belajar ke India, lalu kembali menyebarkan ajaran tersebut.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

 

Klik gambar untuk membuka slide

Penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia dimulai pada abad ke-16 dan berlangsung selama lebih dari 350 tahun. Proses ini melibatkan beberapa kekuatan Eropa yang memiliki tujuan untuk menguasai sumber daya alam Indonesia, terutama rempah-rempah yang sangat bernilai pada waktu itu. Ada beberapa fase penting dalam sejarah penjajahan Eropa di Indonesia:


1. Kedatangan Portugis (1511)

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Mereka dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque, yang berhasil merebut Malaka pada 1511. Setelah itu, Portugis mencoba menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di wilayah kepulauan Indonesia, seperti di Maluku dan Timor. Mereka mendirikan benteng di beberapa tempat, termasuk di Maluku yang dikenal sebagai pusat rempah-rempah. Namun, kekuasaan Portugis tidak bertahan lama, karena adanya persaingan dengan bangsa Eropa lain.


2. Kedatangan Belanda (1602)

Belanda datang ke Indonesia pada awal abad ke-17. Mereka membentuk Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada 1602, sebuah perusahaan dagang yang mendapat hak untuk menguasai perdagangan di wilayah Asia. Belanda, melalui VOC, mulai mendirikan pos-pos perdagangan di pelabuhan-pelabuhan strategis di Indonesia, seperti Batavia (sekarang Jakarta), Surabaya, dan Semarang. Mereka semakin menguasai wilayah Indonesia, terutama setelah VOC berhasil mengalahkan Portugis di Maluku.

VOC memperoleh hak untuk mengatur dan mengontrol perdagangan, serta memonopoli rempah-rempah. Belanda juga menerapkan kebijakan yang sangat eksploitatif terhadap masyarakat Indonesia, memaksa mereka untuk menanam tanaman yang bernilai komersial bagi Eropa.


3. Pengaruh Belanda Setelah VOC Dibatalkan (1799)

Pada 1799, VOC dibubarkan karena kebangkrutan dan korupsi. Pemerintah Belanda langsung mengambil alih kekuasaan di Indonesia, dan sejak itu Indonesia menjadi koloni Belanda. Pada abad ke-19, Belanda mulai menerapkan kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel) yang mengharuskan petani Indonesia untuk menanam komoditas ekspor seperti kopi, tebu, dan indigo, yang menghasilkan keuntungan besar bagi Belanda.


4. Pembangunan Infrastruktur dan Ekspansi Wilayah

Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, Belanda memperkenalkan sistem transportasi, seperti rel kereta api, untuk memperlancar ekspor barang dari pedalaman ke pelabuhan. Wilayah Indonesia semakin diperluas ke daerah-daerah yang belum dikuasai, seperti di Sumatra, Sulawesi, Papua, dan beberapa daerah lainnya. Pada masa ini, Belanda juga menerapkan kebijakan politik etis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, meskipun masih dalam kerangka penguasaan ekonomi yang sangat menguntungkan Belanda.


 5. Perlawanan terhadap Penjajahan

Selama masa penjajahan, banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia, meskipun kebanyakan dari mereka gagal karena perbedaan kekuatan. Beberapa tokoh perlawanan yang terkenal antara lain:

Pahlawan dari Aceh: Perang Aceh berlangsung dari 1873 hingga 1912, dimana rakyat Aceh melawan Belanda dengan gigih.

Pangeran Diponegoro: Diponegoro memimpin Perang Diponegoro (1825-1830) di Jawa Tengah, yang merupakan salah satu perlawanan terbesar terhadap Belanda.

Bupati Mataram: Beberapa tokoh seperti Teuku Umar dari Aceh, dan Kyai Mojo!dari Jawa juga terlibat dalam perjuangan melawan penjajah.


 6. Kedatangan Jepang (1942-1945)

Pada awal Perang Dunia II, Jepang menggantikan Belanda sebagai penjajah Indonesia. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia, namun pada kenyataannya mereka juga menerapkan eksploitasi dan penindasan. Meskipun begitu, pendudukan Jepang memberikan pelajaran penting bagi rakyat Indonesia tentang perjuangan untuk meraih kemerdekaan.


 7. Kemerdekaan Indonesia (1945)

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Meskipun demikian, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia, yang akhirnya mengarah pada Perang Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung hingga 1949. Indonesia akhirnya diakui sebagai negara merdeka oleh Belanda setelah Konferensi Meja Bundar (KMB).


Dampak Penjajahan Eropa :

Penjajahan Eropa di Indonesia meninggalkan banyak dampak, baik positif maupun negatif, antara lain:

Eksploitasi sumber daya alam: Rempah-rempah, kopi, dan hasil bumi lainnya diambil secara besar-besaran untuk keuntungan Eropa.

Pengaruh budaya: Banyak unsur budaya Eropa yang mempengaruhi seni, bahasa, dan sistem pemerintahan di Indonesia.

Pembangunan infrastruktur: Sistem transportasi dan komunikasi dibangun untuk mendukung kolonialisme, yang pada akhirnya bermanfaat bagi perkembangan Indonesia setelah merdeka.

Ketimpangan sosial: Penjajahan menciptakan kesenjangan antara kaum penjajah dan rakyat pribumi, serta antara berbagai kelompok etnis.

Penjajahan Eropa memang membawa banyak perubahan besar, tetapi juga meninggalkan luka yang dalam dalam sejarah bangsa Indonesia, yang baru bisa sembuh setelah perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan.

QR WEBSITE GALERI MATERI SEJARAH INDONESIA

 


SEJARAH INDONESIA

Ringkasan perjalanan bangsa dari masa ke masa

1. Zaman Praaksara

Sebelum mengenal tulisan. Manusia purba tinggal di gua, hidup dengan berburu dan meramu.

2. Zaman Hindu-Buddha

Pengaruh India masuk melalui perdagangan dan agama. Muncul kerajaan:

  • Kutai (Kalimantan)
  • Tarumanegara (Jawa Barat)
  • Sriwijaya (Sumatera)
  • Majapahit (Jawa Timur)

3. Zaman Islam

Islam masuk dari pedagang Gujarat, Persia, dan Arab. Kerajaan Islam penting:

  • Samudera Pasai
  • Demak
  • Aceh
  • Mataram Islam

4. Zaman Penjajahan

Bangsa Eropa datang mencari rempah-rempah. Belanda menjajah selama ±350 tahun. Rakyat melakukan perlawanan di berbagai daerah.

5. Pergerakan Nasional

Munculnya organisasi modern seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Sumpah Pemuda (1928) sebagai semangat persatuan.

6. Proklamasi Kemerdekaan

Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Setelah itu terjadi perjuangan mempertahankannya.

7. Masa Kemerdekaan Hingga Sekarang

Perjalanan pemerintahan dari Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Bangsa terus berkembang dalam demokrasi dan pembangunan.

Tujuan Mempelajari Sejarah

  • Menumbuhkan rasa cinta tanah air
  • Memahami jati diri bangsa
  • Belajar dari masa lalu
  • Membangun masa depan lebih baik
© 2025 Website Edukasi | Sejarah Indonesia
Game Tebak Angka

🎯 Tebak Angka dari 1 sampai 10

Masukkan angka tebakanmu:

AR Rumah Selaso Jatuh Kembar

 








"Selaso jatuh kembar" adalah rumah adat khas Riau yang memiliki dua selasar (selaso atau salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah. Rumah ini berbentuk panggung dan persegi panjang, dan tidak difungsikan sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai tempat pertemuan atau musyawarah. 

MOTIF DAN UKIRAN MELAYU RIAU





Ornamen ini menjadi salah satu unsur identitas Melayu di masyarakat Riau. Selembayung di masyarakat Riau sering disebut juga 'selo bayuang' dan 'tanduk buang'. selembayung mengandung arti pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam, ornamen arsitektur tradisional Melayu Riau banyak bersumber dari alam, yaitu flora, fauna, dan benda-benda lain.

MASA ORDE BARU


 


Orde Baru (1966–1998) adalah sebuah era dalam sejarah Indonesia yang merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Orde Baru menggantikan Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, dan ditandai dengan perubahan besar dalam politik, ekonomi, dan sosial. Berikut adalah ringkasan tentang Orde Baru:

Latar Belakang

  • Orde Baru muncul setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, di mana terjadi pembunuhan beberapa jenderal Angkatan Darat. Peristiwa ini digunakan sebagai alasan oleh militer untuk menyingkirkan pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
  • Soeharto, sebagai seorang jenderal Angkatan Darat, mengambil alih kekuasaan dari Soekarno secara bertahap melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966).
  • Pada tahun 1967, Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden, dan pada tahun 1968, ia resmi menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ciri-Ciri Orde Baru

  1. Sentralisasi Kekuasaan

    • Pemerintah sangat terpusat, dengan kontrol kuat dari militer dan birokrasi.
    • Partai politik dan organisasi massa dipaksa untuk bergabung dalam tiga kelompok besar: Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
  2. Pembangunan Ekonomi

    • Orde Baru menekankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dengan bantuan dari negara-negara Barat dan lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
    • Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) diterapkan untuk memacu pembangunan infrastruktur dan sektor ekonomi.
    • Fokus pada pertanian menghasilkan swasembada pangan pada tahun 1984.
  3. Militerisme

    • Militer memainkan peran penting dalam pemerintahan, melalui doktrin Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), yang memberikan militer peran di bidang pertahanan dan politik.
  4. Penekanan Terhadap Oposisi

    • Kebebasan pers dibatasi, dan oposisi politik ditekan.
    • Banyak kasus pelanggaran HAM terjadi, seperti pembungkaman aktivis, pembantaian pasca-G30S, dan operasi militer di daerah konflik seperti Aceh, Papua, dan Timor Timur.
  5. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

    • Orde Baru dikenal dengan praktik korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara dan kroni-kroni Soeharto, termasuk keluarganya.

Kejatuhan Orde Baru

  • Krisis ekonomi Asia 1997 memicu ketidakstabilan ekonomi di Indonesia, yang diperburuk oleh nilai tukar rupiah yang anjlok.
  • Gelombang demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto.
  • Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri, mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Pengunduran dirinya menandai dimulainya era Reformasi.

Warisan Orde Baru

  • Infrastruktur dan stabilitas ekonomi yang dibangun selama Orde Baru masih terasa hingga saat ini.
  • Namun, era ini juga meninggalkan warisan buruk berupa pelanggaran HAM, korupsi, dan kurangnya demokrasi.

Apakah ada aspek tertentu dari Orde Baru yang ingin Anda diskusikan lebih lanjut?

KABUPATEN KOTA DI PROVINSI RIAU

Provinsi Riau Jumlah Kabupaten dan Kota: 12 daerah: 10 kabupaten dan 2 kota. Jumlah Kecamatan: Sekitar 188 kecamatan. Jumlah Desa dan Kelurahan: Desa: Sekitar 1.591 desa. Kelurahan: Sekitar 218 kelurahan. Rincian Jumlah Kabupaten/Kota: Kabupaten Bengkalis Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Kampar Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Pelalawan Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Siak Kabupaten Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai
Sejarah Kabupaten Kota Riau by ALKIS SAPUTRA

KISI KISI PAS GANJIL SEJARAH INDONESIA KELAS X




Menentukan ciri utama sejarah sebagai ilmu

Mengidentifikasi pengertian sejarah sebagai ilmu

Menjelaskan mengapa sejarah bersifat

Membandingkan sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Menentukan contoh sumber sejarah primer dan sekunder

Mengurutkan peristiwa berdasarkan konsep kronologi

Menentukan jenis sumber sejarah berdasarkan bentuknya

Menjelaskan pentingnya bukti fisik seperti prasasti

Menentukan langkah pertama dalam penelitian sejarah

Mengidentifikasi asal nenek moyang berdasarkan teori Out of Africa dan Yunan

Menentukan contoh bukti arkeologis teori Yunan
Membandingkan teori Out of Africa dengan teori Yunan

Menjelaskan jalur utama migrasi nenek moyang berdasarkan teori Out of Taiwan

Menjelaskan peran Austronesia dalam penyebaran budaya di Indonesia

Membandingkan kebudayaan Homo erectus dan Homo sapiens di Indonesia

Menentukan contoh situs arkeologi pendukung keberadaan Homo erectus di Indonesia

Menjelaskan bukti kedatangan budaya Neolitik di Indonesia

Menjelaskan peran perahu bercadik dalam kehidupan nenek moyang

Menentukan ciri-ciri dan pembagian zaman prasejarah

Menentukan contoh peninggalan Megalitikum

Menjelaskan akhir Zaman Batu dengan dimulainya penggunaan logam

Mengidentifikasi teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

Menjelaskan proses migrasi nenek moyang melalui jalur laut

Menentukan teknologi perahu bercadik sebagai bukti migrasi

Menentukan contoh teknologi nenek moyang seperti kapak persegi

Menentukan fokus kajian sejarah

Menjelaskan prinsip dasar sejarah

Menentukan sifat faktual peristiwa sejarah

Menentukan ilmu penunjang seperti arkeologi

Menentukan aspek ruang dalam sejarah

Menganalisis teori-teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis pola kehidupan pada Zaman Neolitikum dan membandingkannya dengan Zaman Paleolitikum

Menjelaskan prinsip diakronik dan sinkronik serta penerapannya dalam analisis sejarah

Menganalisis pengaruh migrasi nenek moyang terhadap perkembangan kebudayaan lokal

Menganalisis pentingnya kronologi dan periodisasi dengan contoh kasus nyata


ASAL USUL NENEK MOYANG INDONESIA (BAB 2)


Nenek moyang Indonesia berasal dari berbagai gelombang migrasi dan pengaruh budaya yang panjang: 

Manusia Purba: Manusia purba, seperti Homo erectus di Jawa, telah ada di Indonesia sejak lebih dari 1 juta tahun yang lalu. 

Austronesia: Sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, kelompok Austronesia bermigrasi dari Taiwan dan menyebar di seluruh Indonesia, membentuk banyak suku dan bahasa di wilayah ini. 

Pengaruh India, China, dan Arab: Pengaruh Hindu-Buddha dari India, Islam dari Arab, dan perdagangan dengan China membentuk budaya dan agama di Indonesia. 

Keberagaman Suku dan Budaya: Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku dengan bahasa dan tradisi yang beragam, seperti Jawa, Sunda, Batak, dan banyak lagi. 

Kolonialisasi: Selama masa penjajahan oleh Portugis dan Belanda, banyak aspek budaya dan sistem pemerintahan Indonesia dipengaruhi oleh Eropa. 

Semua ini menciptakan Indonesia yang kaya akan budaya, suku, dan agama.