Selamat Datang di Galeri Materi

Berpacu mencari ilmu.

Gudang Materi Belajar

Menyajikan Berbagai Media dan Materi Pembelajaran.

Semua Pasti Ada

Jelajahi dunia dengan materi pembelajaran

KONSEP DASAR SEJARAH (BAB 1)




Konsep dasar sejarah mencakup beberapa ide dan pemahaman penting yang membantu kita memahami bagaimana peristiwa-peristiwa masa lalu membentuk kehidupan kita saat ini. Berikut adalah beberapa konsep dasar sejarah:

1. Waktu dan Tempat
Sejarah berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu di tempat tertentu. Memahami konteks waktu dan ruang sangat penting dalam sejarah, karena setiap peristiwa dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada saat itu.

2. Perubahan dan Kontinuitas
Sejarah mencakup dua elemen utama: perubahan dan kontinuitas. Perubahan menggambarkan hal-hal yang berbeda dari sebelumnya, seperti revolusi politik, perubahan sosial, atau penemuan teknologi baru. Kontinuitas, di sisi lain, adalah aspek-aspek yang tetap ada atau stabil dalam waktu yang lama, seperti tradisi atau institusi yang bertahan.

3. Kausalitas (Sebab-akibat)
Sejarah tidak hanya menceritakan apa yang terjadi, tetapi juga mencari alasan mengapa sesuatu terjadi. Setiap peristiwa sejarah memiliki sebab-akibat yang saling terkait, baik itu berupa faktor ekonomi, politik, budaya, atau individu yang mempengaruhi jalannya sejarah.

4. Sumber Sejarah
Sumber sejarah bisa berupa sumber primer (dokumen asli seperti surat, prasasti, atau saksi hidup) dan sumber sekunder (seperti buku sejarah atau artikel yang menganalisis peristiwa-peristiwa tersebut). Mengkritisi dan memverifikasi sumber sejarah sangat penting untuk memahami kebenaran sejarah.

5. Interpretasi Sejarah
Sejarah seringkali dipandang melalui berbagai lensa interpretasi, yang bisa berbeda-beda tergantung pada perspektif atau bias penulis sejarah. Sejarawan sering kali memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menjelaskan suatu peristiwa, berdasarkan latar belakang ideologis atau metodologis mereka.

6. Peran Individu dan Kolektif
Sejarah sering kali dipengaruhi oleh tindakan individu yang berpengaruh (seperti pemimpin, reformator, atau tokoh-tokoh penting), tetapi juga melibatkan tindakan kolektif dari kelompok atau masyarakat. Sejarah bisa dilihat dari kedua sisi: sebagai hasil dari keputusan individu atau sebagai dinamika yang lebih luas dari masyarakat.

7. Konteks Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Untuk memahami sejarah secara mendalam, kita perlu melihat kondisi sosial, budaya, dan ekonomi pada masa itu. Ini memberi wawasan tentang bagaimana peristiwa-peristiwa sejarah tidak hanya dipengaruhi oleh politik atau kekuasaan, tetapi juga oleh aspek kehidupan sehari-hari.

8. Pentingnya Perspektif
Sejarah bukan hanya kisah satu pihak atau satu bangsa. Sebuah peristiwa bisa diceritakan dari berbagai perspektif, yang memberikan gambaran lebih kompleks tentang kenyataan yang terjadi. Oleh karena itu, sejarah selalu berusaha mengakui dan memahami berbagai pandangan yang ada.

9. Periodisasi Sejarah
Sejarah sering dibagi menjadi periode-periode tertentu (misalnya, zaman kuno, abad pertengahan, zaman modern) untuk memudahkan pemahaman. Periodisasi ini membantu kita untuk mengklasifikasikan dan mengatur peristiwa-peristiwa besar dalam konteks waktu.

KISI KISI BUDAYA MELAYU RIAU KELAS XII SMA

 

Menentukan penggagas Gurindam Dua Belas
Menjelaskan kontribusi Raja Ali Haji terhadap sastra Melayu
Menentukan tokoh pejuang kemerdekaan dari Riau
Indikator Soal
Mengetahui alasan Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kekayaannya
Mengetahui tahun pengakuan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional
Menentukan karya Raja Ali Haji yang menjelaskan sistem ejaan Melayu
Indikator Soal
Mengetahui perjuangan Raja Haji Fisabilillah melawan Belanda
Mengetahui Sultan Syarif Kasim II berasal dari Kesultanan Siak
Mengetahui karya sejarah Raja Ali Haji
Mengetahui tokoh dengan filosofi kejujuran dan kesantunan
Menentukan tanggal berdirinya Provinsi Riau
Mengetahui provinsi asal sebelum Riau berdiri
Mengetahui semboyan Provinsi Riau
Mengetahui tokoh pembentukan Provinsi Riau
Mengetahui tahun perpindahan ibu kota Riau ke Pekanbaru
Mengetahui wilayah yang menjadi bagian Provinsi Riau
Mengetahui alasan utama pembentukan Provinsi Riau
Mengetahui wilayah awal cakupan Provinsi Riau
Mengetahui peran Sultan Syarif Kasim II dalam pembentukan Provinsi Riau
Mengetahui makna simbol Lancang Kuning
Mengetahui tujuan utama tunjuk ajar Melayu
Menjelaskan peran Raja Ali Haji dalam menciptakan Gurindam Dua Belas dan pengaruhnya terhadap sastra Melayu
Menjelaskan makna filosofis 'Lancang Kuning' dalam kebudayaan Melayu Riau
Menyebutkan tiga nilai utama dalam tunjuk ajar Melayu beserta contohnya
Menjelaskan peran Sultan Syarif Kasim II dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
Menjelaskan pentingnya menjaga adab Melayu Riau dalam kehidupan sehari-hari


Saputra

KISI KISI BUDAYA MELAYU RIAU KELAS XI SMA


Mengidentifikasi prinsip utama dalam adab Melayu Riau

Memahami nilai dasar masyarakat dalam adat Melayu Riau

Menjelaskan pedoman hidup dalam adat Melayu Riau

Menganalisis makna ungkapan adat Melayu Riau

Menjelaskan hubungan adab berbicara dengan nilai kesopanan

Memahami makna simbolik selembayung

Menjelaskan motif ukiran selembayung

Mengidentifikasi fungsi dan simbolisme selembayung

Mengidentifikasi makna warna dalam adat Melayu

Menjelaskan fungsi pantun dan syair dalam masyarakat Melayu

Menganalisis karakteristik pantun dan syair

Menjelaskan fungsi petatah petitih dalam masyarakat Melayu

Menganalisis makna ungkapan adat Melayu seperti "adat bersendi syarak"

Mengidentifikasi prinsip utama dalam adab Melayu Riau

Memahami nilai dasar masyarakat dalam adat Melayu Riau

Menjelaskan pedoman hidup dalam adat Melayu Riau

Menganalisis makna ungkapan adat Melayu Riau

Menjelaskan hubungan adab berbicara dengan nilai kesopanan

Memahami makna simbolik selembayung

Menjelaskan motif ukiran selembayung

Mengidentifikasi fungsi dan simbolisme selembayung

Mengidentifikasi makna warna dalam adat Melayu

Menjelaskan fungsi pantun dan syair dalam masyarakat Melayu

Menganalisis karakteristik pantun dan syair

KISI KISI SEJARAH INDONESIA KELAS XII

 


  1. Ancaman terhadap keutuhan NKRI
  2. Pemberontakan dalam negeri
  3. Penyebab disintegrasi bangsa
  4. Upaya mempertahankan keutuhan NKRI
  5. Upaya mempertahankan keutuhan NKRI
  6. Pancasila dalam menjaga persatuan bangsa
  7. Dampak globalisasi terhadap disintegrasi bangsa
  8. Peran TNI dalam menjaga NKRI
  9. Demokrasi liberal di Indonesia
  10. Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal
  11. Partai politik dalam Demokrasi Liberal
  12. Kelemahan Demokrasi Liberal
  13. Ketidakstabilan kabinet dalam Demokrasi Liberal
  14. Hubungan eksekutif-legislatif dalam Demokrasi Liberal
  15. Penyebab keruntuhan Demokrasi Liberal
  16. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  17. Dampak berakhirnya Demokrasi Liberal
  18. Kepemimpinan Soekarno dalam Demokrasi Liberal
  19. Demokrasi Liberal di Indonesia
  20. Penyebab runtuhnya Demokrasi Liberal
  21. Ancaman disintegrasi bangsa awal kemerdekaan
  22. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  23. Demokrasi Terpimpin
  24. Pemberontakan PRRI/Permesta
  25. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
  26. Pemberontakan RMS
  27. Pemberontakan APRA
  28. Pemberontakan Permesta
  29. Pemberontakan DI/TII di Aceh
  30. Gerakan Permesta
  31. Gerakan APRA
  32. Gerakan DI/TII secara umum
  33. Upaya pemerintah menghadapi separatisme
  34. Konstitusi pada masa Demokrasi Liberal
  35. Penyebab berakhirnya Demokrasi Liberal
  36. Awal mula Demokrasi Terpimpin
  37. Peran militer dalam politik
  38. Tokoh Demokrasi Terpimpin
  39. Tujuan Pemilu 1955
  40. Ciri utama Demokrasi Liberal
  41. Tanggapan Soekarno terhadap pembubaran PKI
  42. Tri Komando Rakyat (TRIKORA)
  43. Latar belakang Pemilu 1955
  44. Irian Barat dalam kekuasaan Belanda
  45. Perjuangan tokoh nasional 1945–1965

DEMOKRASI TERPIMPIN

Demokrasi Terpimpin adalah sistem pemerintahan di Indonesia yang berlangsung dari 1959 hingga 1965, di mana Presiden Soekarno memegang kekuasaan dominan dan memimpin langsung arah kebijakan negara.

Disebut "terpimpin" karena:

  • Presiden menjadi pusat kekuasaan,

  • Lembaga-lembaga negara diarahkan oleh presiden,

DEMOKRASI LIBERAL

Demokrasi Liberal di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang berlangsung setelah Indonesia menjadi negara kesatuan kembali (1950), hingga berakhir dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Masa ini dikenal juga sebagai masa demokrasi parlementer, karena kekuasaan legislatif (DPR) sangat dominan dan kabinet sering berganti.

PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perjuangan Diplomasi Indonesia merupakan bagian penting dari proses kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Selain perjuangan bersenjata, Indonesia juga aktif melakukan diplomasi di tingkat nasional dan internasional untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dan menyelesaikan konflik dengan Belanda secara damai.

PTS XII SEJARAH INDONESIA

PTS SEJRAH KELAS X

 

Selamat Mengerjakan...

Kisi Kisi PTS Sejarah Indonesia Kelas X



 3.1 Memahami konsep dasar ilmu sejarah

Pengertian Sejarah

Siswa dapat mengidentifikasi pengertian sejarah sebagai ilmu pengetahuan.

C1 (Mengingat)

1

Objektif


Kronologi dalam Sejarah

Siswa dapat menjelaskan pengertian kronologi dalam sejarah.

C1 (Mengingat)

2

Objektif


Sumber Sejarah

Siswa dapat menyebutkan arti penting konsep waktu dalam sejarah.

C2 (Memahami)

3

Objektif


Konsep Waktu dalam Sejarah

Siswa dapat menyebutkan arti penting konsep waktu dalam sejarah.

C1 (Mengingat)

4

Objektif


Historiografi

Siswa dapat menjelaskan pengertian historiografi dalam penulisan sejarah.

C1 (Mengingat)

5

Objektif


Sumber Sejarah (Primer dan Sekunder)

Siswa dapat mengidentifikasi sumber sejarah sekunder berdasarkan contoh.

C2 (Memahami)

6

Objektif


Metode Penelitian Sejarah

Siswa dapat mengidentifikasi metode penelitian sejarah melalui wawancara.

C3 (Menerapkan)

7

Objektif


Fungsi Ilmu Sejarah

Siswa dapat menjelaskan fungsi sejarah dalam kehidupan manusia.

C2 (Memahami)

8

Objektif


Sumber Artefak

Siswa dapat menyebutkan contoh sumber sejarah yang berupa artefak.

C1 (Mengingat)

9

Objektif


Periodisasi dalam Sejarah

Siswa dapat menjelaskan tujuan periodisasi dalam kajian sejarah.

C1 (Mengingat)

10

Objektif


Sejarah sebagai Ilmu vs Mitos

Siswa dapat menganalisis perbedaan antara sejarah sebagai ilmu dan mitos.

C4 (Menganalisis)

11

Objektif


Ciri Khas Ilmu Sejarah

Siswa dapat mengidentifikasi ciri khas ilmu sejarah berdasarkan bukti konkret.

C1 (Mengingat)

12

Objektif


Langkah-langkah Metode Sejarah

Siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah metode penelitian sejarah.

C2 (Memahami)

13

Objektif


Periode Praaksara

Siswa dapat menjelaskan karakteristik periode praaksara.

C1 (Mengingat)

14

Objektif


Sumber Tertulis dalam Sejarah

Siswa dapat menyebutkan contoh sumber sejarah tertulis.

C1 (Mengingat)

15

Objektif


Pengertian Sejarah sebagai Ilmu

Siswa dapat menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmu.

C2 (Memahami) dan C4 (Menganalisis)

16

esai


Sumber Sejarah

Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber sejarah.

C2 (Memahami) dan C3 (Menerapkan)

17

esai


Metode Penelitian Sejarah:

iswa dapat menjelaskan langkah-langkah dalam metode penelitian sejarah, seperti heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.

C2 (Memahami) dan C4 (Menganalisis)

18

esai


Kronologi dalam Sejarah:

Siswa dapat menjelaskan pentingnya konsep kronologi dalam ilmu sejarah.

C2 (Memahami) dan C4 (Menganalisis)

19

esai


Periodisasi dalam Sejarah

Siswa dapat menjelaskan pengertian periodisasi dalam sejarah.

C2 (Memahami) dan C3 (Menerapkan)

20

esai

Kisi Kisi PTS Sejarah Indonesia Kelas XII




1
3.1: Menganalisis konsekuensi disintegrasi bangsa.
Definisi dan faktor penyebab disintegrasi.
Konsekuensi disintegrasi terhadap stabilitas negara dan masyarakat.

Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pemberontakan PKI.
Pemahaman (Understanding)
1
Pilihan ganda

2
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah
Pemberontakan PKI 1965 dan dampaknya.
Gerakan PRRI/Permesta dan dampaknya terhadap politik Indonesia.
Pemberontakan di Aceh dan Papua.

Menyebutkan dan menjelaskan peristiwa kunci yang terjadi pada malam G30S
Pengetahuan (Knowledge)
2
Pilihan ganda

3
KD 3.3: Menganalisis peran berbagai aktor dalam sejarah
Peran pemerintah, militer, dan masyarakat dalam konflik.
Pengaruh aktor politik dalam menjaga atau menghancurkan persatuan.

Menganalisis tindakan militer sebagai respons terhadap G30S dan implikasinya.
Analisis (Analysis)
3,20
Pilihan ganda, esai

4
KD 3.4: Menganalisis dampak sosial dan politik dari peristiwa sejarah
Dampak sosial dari pemberontakan PKI terhadap masyarakat.
Perubahan politik yang terjadi setelah peristiwa-peristiwa tersebut.

Menganalisis dan menjelaskan dampak sosial dan politik yang ditimbulkan oleh pemberontakan PKI.
Analisis (Analysis)
4,18
Pilihan ganda, esai

5
KD 3.5: Menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah
Kebijakan Orde Baru dalam menjaga stabilitas dan persatuan.
Kebijakan terkait pendidikan dan ideologi Pancasila.

Mengidentifikasi dan menjelaskan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam mengatasi jejak PKI.
Pemahaman (Understanding)
5,16
Pilihan ganda, esai

6
3.1: Menganalisis konsekuensi disintegrasi bangsa.
Definisi dan faktor penyebab disintegrasi.
Konsekuensi disintegrasi terhadap stabilitas negara dan masyarakat.
 Mampu menjelaskan pengertian disintegrasi bangsa.
Pengetahuan (Knowledge)
6
Pilihan ganda

7
KD 3.2: Menjelaskan contoh-contoh ancaman disintegrasi.
Contoh-contoh ancaman disintegrasi di Indonesia, termasuk pemberontakan dan konflik sosial.
Mampu mengidentifikasi contoh-contoh pemberontakan yang mengancam disintegrasi bangsa.
Pemahaman (Understanding)
7
Pilihan ganda

8
KD 3.2: Menganalisis dampak dari pemberontakan PKI.
Pemberontakan PKI 1965 dan dampaknya.
Gerakan PRRI/Permesta dan dampaknya terhadap politik Indonesia.
Pemberontakan di Aceh dan Papua.
Mampu menganalisis dampak pemberontakan PKI terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Penerapan
8
Pilihan ganda

9
KD 3.3: Menjelaskan kebijakan pemerintah dalam menjaga persatuan.
Contoh-contoh ancaman disintegrasi di Indonesia, termasuk pemberontakan dan konflik sosial.
Mampu menjelaskan kebijakan pemerintah dalam mencegah disintegrasi bangsa.
Pemahaman (Understanding)
9
Pilihan ganda

10
KD 3.4: Menganalisis peran masyarakat dalam menjaga persatuan.
Toleransi dan dialog antar kelompok.
Inisiatif masyarakat dalam meredakan ketegangan.

Mampu menguraikan peran masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa.
Penerapan
10
Pilihan ganda

11
KD 3.5: Mengidentifikasi langkah pemulihan pasca-konflik.
Proses rehabilitasi sosial dan ekonomi setelah konflik.
Pentingnya rekonsiliasi dalam membangun kembali kepercayaan.

Mampu mengidentifikasi langkah-langkah pemulihan pasca-konflik di Indonesia.
Pemahaman (Understanding)
11
Pilihan ganda

12
KD 3.3: Menganalisis kebijakan untuk menjaga kesatuan bangsa.
Kebijakan yang diambil untuk memperkuat persatuan dan mencegah disintegrasi.
Mampu menjelaskan kebijakan untuk memperkuat kesatuan bangsa pasca pemberontakan.
Pemahaman (Understanding)
12
Pilihan ganda

13
KD 3.2: Menganalisis perubahan struktur pemerintahan akibat konflik.
Dampak konflik terhadap struktur pemerintahan, termasuk dominasi militer.
Mampu menganalisis perubahan struktur pemerintahan akibat peristiwa G30S/PKI.
Penerapan
13
Pilihan ganda

14
KD 3.1: Menganalisis peran pendidikan dalam menjaga persatuan.
Peran pendidikan Pancasila dalam membangun kesadaran berbangsa.
Mampu menjelaskan pentingnya pendidikan Pancasila dalam menjaga persatuan.
Penerapan
14
Pilihan ganda

15
3.4: Menganalisis strategi pemerintah dalam menghadapi ancaman disintegrasi.
Strategi dan kebijakan pemerintah di era modern untuk meningkatkan persatuan.
Mampu mengidentifikasi strategi pemerintah di era modern dalam menghadapi ancaman disintegrasi.
Analisis (Analysis
15
Pilihan ganda

17
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah.
Latar belakang pembentukan RMS setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Mampu menjelaskan peran Belanda dalam mendukung gerakan RMS.
Mampu menganalisis dampak keterlibatan Belanda terhadap integrasi Maluku ke dalam Indonesia.

Pemahaman (Understanding)
17
esai

19
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah
Tokoh Nasional pada Awal Kemerdekaan Indonesia
Mampu menyebutkan dan menjelaskan peran tokoh nasional pada awal kemerdekaan.
Pemahaman (Understanding)
19
esai




Adab Melayu Riau PPT Budaya Melayu Kelas XII



Adab Melayu Riau kaya dengan nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi. Ia mencakup aspek adab sopan santun, cara berinteraksi, dan norma-norma sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. 
Berikut beberapa elemen penting dalam adab Melayu Riau: 
  1. Sopan Santun: Menghormati orang tua dan sesama, serta menggunakan bahasa yang halus dalam komunikasi. 
  2. Etika Pergaulan: Dalam pergaulan, orang Melayu Riau sangat menjunjung tinggi rasa hormat dan kesopanan, termasuk tata cara memberi salam dan menghormati tamu. 
  3. Budaya Menjunjung Adat: Adat istiadat sangat dihargai, dan banyak perayaan serta ritual yang diadakan untuk menghormati tradisi. 
  4. Keluarga dan Komuniti: Hubungan kekeluargaan dan gotong royong dalam masyarakat sangat ditekankan, di mana solidaritas sosial memainkan peranan penting. 
  5. Kesusasteraan dan Puisi: Sastera Melayu Riau sering menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai adab melalui syair dan cerita rakyat.
Adab Melayu Riau oleh Alkis

UPACARA DAUR HIDUP PPT BUDAYA MELAYU RIAU

 Upacara daur hidup dalam budaya Melayu Riau merujuk kepada serangkaian ritual yang menyambut setiap tahap penting dalam kehidupan seseorang, seperti kelahiran, khitan, pernikahan, dan kematian. Setiap upacara ini memiliki tata cara dan makna tersendiri, biasanya melibatkan adat, doa, dan perayaan bersama keluarga serta masyarakat. Misalnya, upacara khitan biasanya diadakan dengan meriah, melibatkan makanan khas dan doa, sebagai simbol memasuki fase baru dalam kehidupan.





Upacara Daur Hidup oleh alkis

SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Power Point 1





Power Point 2





Untuk mendownload atau melihat file silahkan klik gambarnya ya...

Hubungan strategi bangsa-bangsa Asia Selatan dengan Indonesia


A.    Latar Belakang

Asia Selatan merupakan kawasan yang secara geografis berbatasan dengan Asia Tenggara sehingga hubungan dan interaksi antara kedua kawasan tidak dapat dihindari. Interaksi Asia Selatan dan Asia Tenggara atau bisa disebut South-South ini juga tidak lepas dari posisi negara-negara di kedua kawasan tersebut yang sebagian besar masih berkembang sehingga masih mengandalkan ekspor antar-kawasan demi mengurangi dependensinya terhadap Barat (Kalirajan, 1983: 261).

Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara pada dasarnya telah berhubungan dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan bahkan sejak zaman sejarah dan terus dilakukan hingga setelah era reformasi. Kerjasama yang dijalin oleh Indonesia dengan negara-negara kawasan Asia Selatan pada dasarnya lebih berfokus pada trade mengingat sektor perdagangan menjadi kunci dalam perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang (Kalirajan, 1983: 262).

Kemitraan Indonesia dengan negara Asia Selatan seperti India cukup signifikan. Indonesia perlu saling mempelajari terkait pembangunan manusia, terutama pengembangan SDM di India. Serta cara India membangun intelektual bangsanya dan menyiapkan angkatan kerja berdaya saing global dan para diasporanya mampu menarik investasi yang berbentuk proyek outsourcing global. Begitu juga sistem pendidikan India yang sangat adaptif dengan tuntutan zaman.

Terlihat dengan usaha pengembangan National Book Trust (NBT). Lembaga semacam BUMN yang dibentuk pada 1957 oleh Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru. Buah dari keseriusan pemerintah India adalah tingginya minat baca masyarakat di sana. National Book Trust of India sukses dalam mempromosikan buku dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat India.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerjasama Perdagangan hingga Budaya  

Pertumbuhan ekonomi Indonesia apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia Selatan dapat dikatakan lebih memadai karena perkembangan industri manufaktur serta substitusi impor dan ekspor yang mulai dilakukan oleh Indonesia (Kalirajan, 1983: 262). Hubungan Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan pada dasarnya dapat dilihat melalui ekspor-impor komoditi seperti karet, minyak, hingga rempah-rempah (Kalirajan, 1983: 255).

Pakistan merupakan konsumer terbesar bagi ekspor Indonesia di tahun 1970-79, disusul oleh India dan Sri Lanka sebagai negara tujuan ekspor Indonesia kedua dan ketiga. Persentase dari ekspor Indonesia ke negara-negara Asia Selatan sendiri pada tahun 1970-79 yaitu mencapai 42% (Kalirajan, 1983: 266).

Lebih jelasnya, impor Indonesia ke negara-negara Asia Selatan sebagian besar mencakup makanan, minyak, chemicals, tekstil, alat-alat mesin, dan hewan hidup, yang mayoritas diperoleh dari India dan Pakistan (Kalirajan, 1983: 270). India juga berperan sebagai mengekspor manufaktur, mesin, dan alat-alat untuk transportasi untuk Indonesia (Kalirajan, 1983: 278). Sedangkan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Selatan sendiri mencakup karet, petrolium, dan kopra serta produknya.

 Sri Lanka mengekspor komoditas karet, teh, dan kelapa; Bangladesh lebih mengandalkan ekspor tekstil dan ikan ke Indonesia (Kalirajan, 1983: 266). Impor Indonesia dari Asia Selatan ini menyumbangkan sekitar 2% dari total kegiatan impor Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Sedangkan untuk ekspor ke Asia Selatan menyumbangkan 0,5% sari keseluruhan jumlah ekspor yang dilakukan Indonesia ke negara-negara di dunia (Kalirajan, 1983: 278).

Selain di sektor perdagangan melalui ekspor dan impor, hubungan Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Selatan setelah era reformasi juga dapat dilihat di sektor budaya, seperti Afghanistan—yang sama-sama negara mayoritas Muslim—yang pada dasarnya telah menjalin hubungan selama 62 tahun dengan Indonesia.

Hubungan Indonesia dengan Afghanistan berfokus pada pembangunan perdamaian dan rekonsiliasi serta peningkatan kapasitas pelayanan masyarakat, salah satunya melalui rencana pembangunan Islamic Center (IIC) di Kabul yang ditujukan untuk religious, health, and education center (Halim, 2017).

 Di sisi lain, hubungan diplomatik Indonesia dan Nepal telah terbentuk sejak tahun 1960 dengan berfokus pada kerjasama dalam aspek budaya dan pendidikan, salah satunya diwujudkan dengan sister city antara Bali-Khatmandu yang memiliki kemiripan budaya dan tourist interest.

 

B.  Diplomasi Indonesia di Kawasan Asia Tengah dan Selatan

Kegiatan diplomasi Indonesia di berbagai kawasan di dunia ditujukan untuk: Membuka peluang kerja sama baru, khususnya di bidang ekonomi untuk memperluas pasar dan mitra dagang tradisional dan non-tradisional Indonesia; Menjalin kemitraan dalam isu-isu khusus yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan negaranegara terkait, misalnya dalam isu perubahan iklim, HAM, demokrasi, energi dan lain-lain; Menjalin kemitraan di forumforum multilateral khususnya di antara negara-negara berkembang seperti dalam forum OKI, G-77, FEALAC serta GNB; dan Menjalin kerja sama saling dukung untuk pencalonan di berbagai organisasi internasional.

Kerja sama Indonesia dengan negara-negara Asia Pasifik diarahkan untuk mendorong peran dan kehadiran Indonesia secara lebih luas di kawasan ini. Indonesia juga hendak mendorong kerja sama ekonomi, khususnya bagi perluasan pasar non tradisional, serta peningkatan kerja sama teknik dalam bentuk peningkatan kapasitas.

Kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah yang mencakup 15 negara (Afghanistan, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, India, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan) memiliki arti penting bagi politik luar negeri RI. Kawasan ini dihuni sekitar 1,7 milyar orang mulai dari Maladewa yang berpenduduk sekitar 300.000 jiwa hingga India yang populasinya mencapai ± 1,2 miliar.

 

Indonesia telah memiliki hubungan diplomatik dengan semua negara di kawasan ini. Upaya peningkatan hubungan ekonomi dengan negaranegara di kawasan ini telah dilakukan melalui berbagai langkah seperti Sidang Komisi Bersama dan Trade Negotiating Committee dengan negaranegara mitra.

Afghanistan

Hubungan politik bilateral RI-Afghanistan hingga saat ini cukup baik. Indonesia mendukung upaya Pemerintah Afghanistan mewujudkan perdamaian di Afghanistan. Indonesia telah berkomitmen untuk membantu Afghanistan menjadi negara yang aman, demokratis dan sejahtera.

Azerbaijan

Perwakilan RI di Baku, Azerbaijan diresmikan pada 29 Desember 2010. Sebelumnya hubungan diplomatik RI dengan Azerbaijan dirangkap dari KBRI Tehran. Dengan dibukanya perwakilan diplomatik tersebut, hubungan bilateral kedua negara diharapkan terus meningkat.

Bangladesh

Hubungan bilateral RI-Bangladesh diwarnai oleh intensitas pertemuan yang cukup tinggi. Selain pertemuan Komisi Bersama juga diselenggarakan pertemuan Forum Bisnis.

India

Hubungan kemitraan strategis Indonesia-India dikembangkan berdasarkan kesepakatan New Strategic Partnership between Indonesia and India yang ditandatangani oleh kedua pemerintahan pada tahun 2005, dan kemudian pada 2007 disepakati Plan of Action of the New Strategic Partnership.

 

Iran

Hubungan bilateral RIIran cenderung meningkat yang ditandai dari sejumlah kunjungan yang dilakukan kedua negara. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengisi hubungan bilateral kedua negara khususnya melalui kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.

Pakistan

Hubungan RI-Pakistan sangat baik. Indonesia dan Pakistan mempunyai banyak persamaan pandangan dalam berbagai masalah regional dan internasional. Di bidang politik dan keamanan, Indonesia dan Pakistan telah menandatangani Defense Cooperation Agreement (DCA) pada 21 Juli 2010 di Jakarta oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Pertahanan Pakistan

 

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan telah menjalin kerjasama sejak sebelum era reformasi hingga saat ini. Kerjasama yang dilakukan cenderung berfokus pada trade dan sektor-sektor budaya mengingat persamaan Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan sebagai negara berkembang.

Persamaan budaya tersebut termasuk persamaan agama, misalnya Islam yang mayoritas dianut penduduk Indonesia, sama halnya seperti Afghanistan dan Pakistan; juga Bali dengan Khatmandu yang mayoritas beragama Hindu sehingga sharing information mengenai identitas juga dapat dijadikan sebagai alat diplomatik.


DAFTAR PUSTAKA

Halim, Haeril. 2017. Indonesia steps up support for rebuilding Afghanistan. [online]. Tersedia dalam http://www.thejakartapost.com/news/2017/04/06/indonesia-steps-up-support-for-rebuilding-afghanistan.html, diakses 29 November 2017

 

Kalirajan, Kaliappa. 1983. “South-South Co-operation: Trade Relations between Indonesia and South Asia”, dalam Pakistan Development Review, pp. 261-282.